Lelucon (tidak) Lucu

"Kok belum lulus kuliahnya?"

"Skripsinya udah sampe mana? Kok lama banget?"

"Kok belum nikah?"

"Masih betah sendiri aja nih..."

"Udah pantes gendong anak sendiri kali."

Dan masih banyak "guyonan" lain yang sering terlontar dengan enteng tanpa melihat situasi atau keadaan orang yang sedang diajak bercanda. Kita seringkali lupa, yang kita ajak bercanda itu pun manusia, punya hati seperti kita. Kita seringkali lupa, pun kita kalau diberikan guyonan serupa saat sedang masa sensitif bisa terluka juga. Kita tak pernah benar-benar tahu, apa yang telah mereka alami sampai bisa berdiri tegak di titik yang sekarang. Bisa jadi yang kita anggap "guyonan" itu melukai mereka, membuka luka lama, menggores lebih dalam luka yang sudah ada, membuat mereka terpuruk dan entah apalagi yang bisa terjadi. Jadi tolong, hentikan lelucon "tidak" lucumu itu. Gantilah dengan empati yang lebih bermanfaat. Daripada terus bertanya lebih baik membantu. Kalau tak bisa membantu meringankan beban mereka setidaknya jangan bertanya hal-hal yang dapat menyakiti mereka. Selama ini kita selalu menilai kehidupan seseorang dari kulit luarnya, pada apa-apa yang terlihat. Seringkali, ada banyak hal yang luput dari pengelihatan kita. Jadilah bijak, ada banyak sudut pandang yang bisa dipakai.

-Kepada diri sendiri yang kadang sering penasaran kelewat batas.

Senin, 14 Januari 2019

Posting Komentar

Just leave a comment ^_^